Mungkin mereka dan orang-orang yang lain nggak mengerti dengan jalan pikiran ku yang ribet, apalagi dia yang ku anggap sahabat itu .. Sebelumnya, aku udah cerita soal aku dan sahabatku yang jelas sangaaaaat berbeda. Mungkin awalnya ini menjadi sedikit ketidakenakan di antara kami. Aku yang terlalu care, yang terlalu banyak memberi perhatian, mersa kadang-kadang kalau dia terlalu cuek. Sifat yang kaya gini juga ternyata buat dia nggak enak. Aku selalu mencoba untuk berubah menjadi orang yang bisa sedikit cuek , tapi aku nggak tahu gimana mengaplikasikannya ke dalam persahabatan ini :'(
Aku udah anggap dia sahabat, lebih malah, udah kayak keluarga , jadi nggak ada perhitungan apa-apa lagi dengan dia , nggak mikir apa yang aku kasih itu berlebihan atau nggak , sebisa mungkin , kalau aku punya, aku bisa ngasih , dia ingin, dia senang, aku berikan . Segitu sayangnya aku dengan orang lain yang bahkan sama sekali nggak punya hubungan darah denganku :'( Kenapa? Aku paling merasa nyaman dengan dia , serius, nggak tahu gimana , aku selalu bisa terbuka tentang apapun yang ku pikir, apapun yang kurasa dalam hatiku , secara gamblang cuma sama dia. Aku orangnya introvert . Aku bisa punya banyak teman, tapi untuk bisa jadi dekat dan segitu percayanya aku kepada orang, aku hanya buat ke dia :'(
Aku yang udah pisah jarak dengannya , awalnya selalu merasa aneh dan kelabakan. Dulu, ketika masih sama-sama , aku dan dia itu bisa tiap hari bareng. Bisa ketemu di sekolah, bimbingan bareng , atau main ke rumahku , jalan-jalan, sms.an, telponan , kebayang nggak tiba-tiba harus jauh, tiba-tiba punya jadwal yang berbeda jauh , yang ketika sms.an aja gak bisa lagi kapanpun, ketika telponan harus permisi dan buat jadwal dulu , yang kalau ketemu di dunia maya pun nggak bisa ..
Selalu aku coba untuk ngerti , ketika aku sedih , aku nggak bisa langsung sms dia atau nelpon dia , aku bukannya ngga nyari teman di sini, aku nyari dan aku punya beberapa , tapi untuk dekat dan menceritakan semua serta percaya pada orang lain itu adalah hal yang ku lakukan dengan sangat hati-hati , aku nggak bisa langsung terbuka pada siapapun , apalagi kalau aku nggak nemuin rasa nyaman pada orang tersebut. Dan sampai sekarang pun aku selalu anggap dia orang yang paham aku , apa adanya , busuk-busuk ku , apa yang aku fikirkan , bahkan dia orang yang mungkin udah paham kali dengan reaksi yang akan ku lakukan jika ngalamin hal tertentu :')
Hal yang au benci dari diriku adalah , aku terlalu baik sama dia. Aku terlalu nggak bisa marah sama dia. Aku kecewa sama diriku sendiri. Kecewa sekali ...
Aku pasti khawatir kalau twitnya hanya bilang dia lagi pusing , aku pasti khawatir kalau statusnya mulai sedikit aneh , dan aku terlalu berlebihan rasanya T.T
jangan tanya kenapa aku kayak gini , aku juga gak bisa jelasin . Apakah ini wajar untuk persahabatan? Aku kira juga dulu aku berlebihan, mungkin aku menyimpang, tapi nggak kok, aku masih lebi suka liat cowok daripada dia . HAAHA :D Rasa sayangnya itu nggak bisa dijelasin , serius , gimana sayangnya aku sama keluargaku , kaya gitulah ku buat ...
Tapi aku memang terlalu berlebihan yaaa :'(
Aku mungkin anggap dia adalah sahabat yang mungkin nggak bisa tergantikan , tapi bagi dia , aku ini apa? Sama kah? sahabat yang nggak bisa tergantikan? entah. Dia orang yang lebih gampang untuk berteman, dia orang yang lebih gampang untuk bersosial, dia orang yang lebih gampang untuk punya sahabat baru...
Ketika kami hanya bisa bertemu mungkin untuk dua kali dalam setahun, dia bertemu dengan teman-teman barunya setiap hari , sehari bisa lebih dari 4 jam , dan dia jelas lebih banyak berinteraksi dengan mereka kan? :''
Nggak susah untuk membuat persahabatan baru kayak gitu ...
Jadi, apakah persahabatan itu akan erat hanya ketika berada dalam jarak dekat , ketika kita mampu untuk melihat satu sama lain, ketika kita bisa menghapus air mata satu sama lain dan menertawakan hal yang nggak penting yang sama? :'(
Aku belum pernah punya pacar dan menjalani hubungan jarak jauh, tapi bersahabat yang gini aja, aku udah merasa betapa rapuhnya dua orang yang pernah dekat dan menyayangi harus dipisahkan oleh jarak ... Menyakitkan :"
Bukan, bukannya aku nggak percaya dia , aku cuma nggak percaya pada diriku sendiri, aku nggak yakin dengan sifatku , apakah aku mampu untuk tetap seperti kami dekat dulu, apakah aku mampu untuk bisa pahami dia seperti selama ini, apakah aku mampu untuk nggak lelah selalu meneleponnya untuk menanyakan kabarnya, dengar ceritanya, menceritakan hariku , dan berkorban pulsa? Apakah aku bisa tetap untuk nggak merasa iri dengan teman-teman barunya? Aku ini terlalu rapuuuh :'(
Aku hanya nggak ingin sifatku yang jelek ini berpengaruh kepada persahabatan kami :(
Aku nggak ingin ...
Aku nggak mau selalu mengalami pergulatan batin ketika hendak mengirim sms , aku nggak mau selalu merasa sungkan lalu mempersiapkan hati untuk menerima penolakannya ketika aku ingin menelepon, aku nggak ingin rasa iri itu ada di hatiku ...
Untuk itu makanya aku pikir cara yang paling baik adala buat dia benci dan lupa aku :'(
Tapi emang dia dasar orangnya sangaaaaaaaat baik, dia nggak mau benci aku. Entahlah, entah dia sebenarnya bisa benci aku tapi nggak mau , atau sebenarnya dia nggak bisa benci. Kalau aku, aku nggak bisa. Aku nggak ingin. Tapi aku juga gamau jadi orang yang jahat dan bergumul tiap hari karena itu :(
Aku nggak bisa duluan membencinya, karena memang nggak pernah dia buat aku sakit hati , nggak tahu bilangnya, dia itu baiiiiiiiiiiik kali , makanya aku selalu ingin buat dia tertawa, buat dia senyum , selagi aku bisa aku ingin penuhin apa yang dia inginkan ... Dan aku nggak akan pernah bisa benci dia ;'( Dan nggak mau :"(
Dan aku bingung ketika dia nggak bisa membenci ku padahal aku ingin dia benci aku, supaya aku juga bisa lupaaa :(
Dia nggak akan bisa paham dengan pemikiranku ini , mungkin , karena kaya yang udah aku bilang , sifat dan pemikiran kami tentang sesuatu bisa sangaaaaaaaaaaaat berbeda ..
Aah , aku bingung :|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar