Akhirnya ngisi blog lagi setelah sekian lama.
Eum well , kegiatan kampus dan tugas menumpuk akhir-akhir ini , jadi waktu untuk mengisi blog ini sedikit kehambat ,
:)
Tau lagu Bunga Citra Lestari yang 'Kecewa'?
" Ku ingin marah, melampiaskan. Tapi ku hanyalah sendiri disini. ingin ku tunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa"
Seperti itulah rasanya kecewa. Kecewa itu hasil manifestasi dari tidak sesuainya harapan dengan kenyataan, bahwa apa yang kita bayangkan itu seringkali terasa setingkat lebih indah daripada kenyataan. Manusiawi yah kalau kita menginginkan hal-hal yang sangat baik, tapi kadang kemampuan adalah penghalangnya :)
Kenapa saya bicara tentang kecewa? ya, mungkin karena saya dikecewakan oleh sahabat saya hari ini. Saya menaruh harapan yang besar padanya, sebagai orang yang udah ngenal dia kurang lebih 3 tahun, ternyata saya masih belum memahaminya.
Saya memberikan harapan-harapan saya padanya, tapi nyatanya harapan itu cuma sekedar. Bersahabat dengannya membuat saya berpikir bahwa dia adalah orang yang berbeda dengan saya, ketika saya bersifat mellow, dia adalah orang yang lebih optimis, ketika saya adalah tipe orang yang kurang menghargai sesuatu, dia setidaknya lebih baik dari saya, ketika saya berpikir bahwa dia adalah orang yang memegang prinsip teguh, nyatanya tidak. tidak. tidak.
Saya kecewa, jelas saja. Tapi saya nggak bisa terang-terangan mengatakan bahwa saya kecewa. Saya sendiri bukan yang telah menilai dan memberi harapan kepadanya? Bukan dia yang menyuruh saya memberi harapan, tapi saya sendiri, dan saya nggak bisa marah kepada siapa-siapa kecuali membiarkan diri saya menyesali harapan-harapan itu. tapi bukankah harapan adalah tiang untuk menyangga hidup agar lebih bergairah? Kenapa harapan saya kepadanya jadi menimbulkan rasa kecewa? :(
Tapi seperti lirik lagu di atas itu, saya nggak bisa marah padahal saya ingin. Ingin memarahi siapa? Nggak ada kan? Saya sendiri lah yang udah membentuk harapan itu, dan saya nggak tau harus menyesali atau nggak. Lantas ketika saya kecewa, saya merasa nggak pantas untuk menunjukkannya, karena sayalah penyebab sebenarnya kekecewaan ini..
Kecewa itu sakit, karena dia hanya bisa menusuk satu tempat, yaitu hati kita sendiri. Ketika kita nggak bisa berbuat apa-apa untuk memperbaiki kekecewaan itu, malah berdampak lebih sakit untuk pribadi yang telah di kecewakan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar