INDERA
PERABA (Somatosense) : Kulit
Fungsi
: untuk memberikan informasi mengenai apa yang terjadi pada permukaan dan di
dalam tubuh, yaitu cutaneous senses (sensasi kulit) , kinestesi (propriosepsi)
, dan sensasi organik (visceral).
Stimulus
:
·
Tekanan , disebabkan oleh perubahan bentuk
secara mekanis pada kulit
·
Getaran , disebabkan oleh benda yang kasar
·
Panas dan dingin, disebabkan oleh
benda/lingkungan yang mempunyai tempratur yang berbeda dari kulit
·
Sakit , disebabkan oleh kerusakan pada jaringan
kulit
·
Kinestesi , disebabkan oleh perubahan bentuk
panjang/pendek otot
·
Organ internal , perubahan pada alat-alat atau
organ tubuh
KULIT
:
ü
Kulit Berambut , memiliki reseptor Free Nerve Endings (Ujung saraf bebas) dan
Corpusculum Ruffini , yang merespon
getaran frekuensi rendah
ü
Kulit tidak Berambut, memiliki reseptor Corpusculum
Paccini (sensitif terhadap getaran) , Corpusculum Meissner (respon terhadap
sentuhan) , dan Merkel’s Disks (respon terhadap sentuhan)
ANATOMI
KULIT :
·
Epidermis, bagian terluar , terdiri dari :
§
Stratum Corneum , tugasnya melindungi tubuh dari
cuaca di iklim tropis dan invasi mikroba . Bentuknya rata dan liat (karena
adanya pembentukan serat protein waterproff yg disebut dgn keratinasi)
§
Stratum Basale , tugasnya untuk memproduksi sel
baru setiap 2-4 minggu dan akan mati dan mengelupas bila tidak diberi makan
·
Dermis, bagian lebih dalam dan lebih tebal dari
epidermis
Terdapat banyak pembuluh darah
dan serabut saraf di dermis, dan berisi kolagen dan serat elastis ( mampu
mengikuti gerakan akibat tarikan otot dan tulang sendi)
·
Lapisan Subcutan , berada di bawah dermis,
tempat menyimpan lemak , dan terdapat kelenjar yang bebas (termasuk kelenjar
adipose)
KERATIN
: protein waterproof yang melindungi tubuh dari kehilangan dan kemasukan air
yang ekstrim. Banyak terdapat di telapak kaki dan tumit sehingga terjadi
penebalan.
MELANOCYTE
: memproduksi pigmen kulit yang
melindungi kulit dari radiasi UV
PROSES
PERJALANAN RANSANG :
Stimulus --------- akson di kulit -------- sumsum tulang belakang ------- thalamus (ventral posterior) ----------- somatosensori korteks primer
RASA
SAKIT :
Merupakan emosi yang tidak
menyenangkan dan sensasi yang ditimbulkan oleh stimulus yang menyakitkan ,
mengarahkan perhatian akan adanya suatu bahaya.
Ada dua macam sensasi sakit :
Sakit
tajam/nyeri : ditransmisi oleh syaraf besar
Sakit
tumpul : ditransmisi oleh syaraf yang lebih kecil
INDERA
PENGECAPAN : lidah
Stimulus
: substansi yang dapat larut dalam air
ludah dan meransang reseptor rasa di lidah .
Ada
4 kesan pengecapan primer di lidah :
Rasa asam: sebanding konsentrasi
ion H. Ambang rasa asam hidroklorida = 0,0009 M
Rasa asin: disebabkan oleh garam
terionisasi. Ambang rasa natrium klorida = 0,01 M
Rasa manis: disebabkan oleh gol.
zat kimia gula, glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino dan
garam anorganik dari timah hitam dan berilium, sakarin. Ambang rasa sukrosa =
0,01 M
Rasa pahit: disebabkan zat
organik rantai panjang dan alkaloid (racun). Ambang rasa kina = 0,000008 M
ANATOMI
RESEPTOR PENGECAPAN :
Permukaan atas lidah tertutupi
oleh papillae-papillae. Papillae terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1.
Papillae Sirkumvalata , terletak pada bagian
dasar lidah
2.
Papillae Fungiformis , berbentuk jamur dan
terletak pada permukaan ujung dan sisi lidah
3.
Papillae Filifiormis , menyebar di permukaan
lidah dan lebih berfungsi sebagai penerima rasa sentuh daripada pengecapan.
Disekitar
Papillae tersusun TasteBuds , terdiri
sekitar 10ribuan, Papillae (tonjolan di lidah) dikelilingi saluran yang dapat
dimasuki air ludah , dan Tastebuds ada di sekeliling saluran, pori-porinya
terbuka ke arah saluran. Masa hidup sel taste buds adalah 10 hari .
DETEKSI
RASA ASIN :
Substansi harus terionisasi,
Reseptor untuk asin adalah
saluran sodium sederhana,
Sodium – air ludah – sodium masuk
taste buds dan terjadi depolarisasi, memicu potensi aksi yang menyebabkan sel
mengeluarkan substansi transmiter, dan akhirnya terasa asin
DETEKSI
RASA ASAM :
Reseptor merespon pada ion hidrogen
pada larutan asam,
Rasa asam dideteksi oleh bagian dengan saluran potasium. Saluran ini
pada umumnya terbuka, memungkinkan K+ mengalir keluar sel. Ion hidrogen melekat
pada area ini dan menutup saluran,
Penutupan saluran menghambat aliran ke dalam dan
mendepolarisasi membran, menghasilkan potensi aksi.
DETEKSI
RASA MANIS :
Deteksi melibatkan protein ,
Protein G yang terpasang pada
reseptor ini akan mengaktifkan suatu enzim yang mengkatalisasi sintesis cAMP
(cyclic AMP),
cAMP menutup saluran potasium
yang terletak pada badan sel pencecap. Saluran ini pada umumnya terbuka, dan
penutupannya akan mendepolarisasi sel dan menghasilkan potensi aksi.
DETEKSI
RASA PAHIT :
Molekul rasa pahit belum
diketahui,
Protein G mengaktifkan enzim
yang mengkatalisasi produksi duta ke dua, yang menyebabkan ion kalsium dilepas
ke cytoplasma dari tempat penyimpanan yang terletak di dalam sel,
Kalsium mengaktifkan pelepasan
substansi transmiter, hanya saja pada peristiwa ini potensi tidak berubah dan
potensi aksi tidak terjadi.
MEKANISME
PENGHANTARAN ISYARAT CECAP ke Sistem Saraf Pusat :
Impuls pengecapan melewati
syaraf VII (Fasial) , IX (Glasofaring) , dan X (Vagus), menuju ke batang otak,
kemudian ke thalamus, kemudian ke daerah periental korteks serebri.
INDERA
PEMBAUAN: hidung
Stimulus
: substansi yang dapat menguap dengan bobot molekular antara 15-300
Fungsi
Pembauan :
l
Mendeteksi
makanan: boleh dimakan, sudah basi, atau tidak baik untuk dimakan
l
Pada
berbagai spesies membantu menemukan pasangan yang reseptif
l
Pada
manusia: dapat menggugah ingatan, bahkan pada hal yang sudah sangat lama
l
Banyak
yang dapat dibaui, tetapi tidak semua ada istilahnya
Reseptor
: Bulbus Olfactorius , yang terdapat pada ujung rongga hidung , yang berbentuk
saraf dendrit namun tidak berserabut .
GANGGUAN
PADA HIDUNG :
Anosmia : kehilangan kemampuan
untuk membau
Sinusitis
/ polip