Senin, 06 Agustus 2012

-Shoulder to Cry On-


Kembali ke blog! 
Kali ini aku mau cerita dikit , karena kuliah masih libur, jadi yg di post curhatan-curhatan dulu kali ye :D 


Oke, dimulai dari cerita kenapa aku pengen nge-post soal hal ini. 
Awalnya tadi pengen ngepost sesuatu yang lain (mungkin setelah ini aku bakal post) ,
tapi waktu liat berita-berita di blog , aku jadinya pengen post soal ini. 

Aku belum pernah merasa kehilangan orangtua (dan suatu saat pasti akan datang masanya), aku nggak paham gimana rasanya ditinggal Ibu yang dari kecil kita gangguin, yang selalu ada waktu kita membutuhkan pelukan, atau gimana rasanya kehilangan Ayah yang selalu jadi tameng perlindungan kita kalau kita menghadapi sesuatu yang menakutkan... 
Belum.

Dan, ini udah terjadi sama orang yang udah gk bisa lagi dibilang bestfriend karena dekat-nya aku sama dia. God have a plan and a purpose. Aku tau seberapa berarti-nya sang ayah untuknya , aku tahu seberapa sayangnya dia kepada ayah-nya , aku tau seberapa baik dan seberapa cinta-nya sang ayah kepadanya. Aku tau , aku ngerti  aku ngeliat sendiri , tapi aku nggak akan bisa pahami betapa sedihnya hati sahabatku ketika ditinggal untuk selama-lamanya oleh sang ayah. 

Jangan tanya aku gimana dia ketika ayah-nya kritis. Aku tau , dia menghilang dari jejaring sosial, mengabaikan handphone-nya, berada di rumah sakit menunggui sang ayah. Aku nggak ada di situ , tapi aku yakin , sekalipun dia hanya duduk diam disebelah ayahnya, hatinya nggak akan pernah berhenti berdoa. 
Jangan tanya aku kapan sang ayah meninggal. Aku inget , aku tahu. Dia sms aku ketika ayahnya meninggal. Dan seakan nggak ingin menunjukkan betapa nyeseknya dia , sms-nya saat itu bernada sangat sederhana . "Bapakku udah meninggal" , segitu aja , segitu aja , tapi cukup buat aku syok dan ingin berlari ke sana :') 

Seakan belum cukup, ketika aku melayat , dia sama sekali nggak meneteskan air mata . Nggak. Dia hanya tersenyum , cukup buat aku paham bahwa senyum itu mengandung kesedihan , dia tertawa ketika aku dan teman-teman lainnya mengajak dia ngobrol. Dia nggak menangis. Nggak. Dia cukup kuat untuk nggak nangis waktu itu. Entahlah, apa mungkin dia sudah lebih dulu mempersiapkan hati untuk kemungkinan terburuk :') 

Tapi itu bukan berarti aku nggak tau dia sedih , entahlah, mungkin nggak sedih, mungkin kenyataan udah mematahkan hatinya . Aku tau seberapa kangennya dia pada ayahnya. Aku tau seberapa 'bergantung'nya dia sama ayahnya. Dan akan terasa kekosongan yang begitu hampa ketika kau kehilangan orang yang bersamamu nyaris seumur hidupmu dari kau lahir , yang melewati masa-masa sangat indah bersamamu , ketika orang yang bisa kau andalkan dalam hal apapun tiba-tiba tidak ada lagi untuk membantumu berdiri , atau sekedar mengingatkanmu untuk tetap tersenyum ketika segalanya terlihat menyakitimu. 

Dan cuma sedikit sekali kesempatan aku bisa ngeliat dia nangis . Dan alasan dari sedikit tangis itu selalu karena sang ayah :') *dan aku beberapa mungkin* HAHAHA :p 

Dan tadi , aku ngeliat curahan hati-nya. 
Dan beberapa jawaban dari beberapa pertanyaan yang mutar di otakku seminggu terakhir melihat dia . 
Kalau kau baca ini , buddy , kau harus tau , kau bisa tutupi perasaanmu depan aku , tapi nggak akan bisa nutupin dikitpun ekspresi mu dari aku . 
Aku nggak bertanya , bukan karena nggak mau tau , 
aku nggak bertanya  karena nggak ingin memaksa , 
aku nggak bertanya karena aku tau kau pasti punya pertimbangan kenapa nggak cerita sama ku. 
Karena nggak perlu dijelasin, aku tau kau kangen sama ayah-mu di surga :') 
Hanya beliau alasanmu bisa terlihat begitu aneh :D 

This , loh, buddy :")



But still , i'm not perfect , i can't always make you laugh or can't always be there when you need me , i can't be as fun as your father , i can't hold you as tight as your father , i can't wipe your tears like your father , i can't help you stand as strong as your father , 
But i love you same as your father :') 

*well, maybe your father has little more love for you than me* hahahaha :D 

Aku tau kau cukup kuat , untuk nyembunyiin air mata itu di balik senyummu

Cukup kuat untuk nyembunyiin air mata itu dibalik film-film 
Tapi kau sering kali lupa , kau bisa nyembunyiin air mata itu di bahu-ku . 
Remember about shoulder to cry on? 

:') 
Ini ada , loh , jangan dianggurin =D 



Maybe someday you can text me something like this , 
i'm waiting.... :"" 





Haaaaah , :') 
*lap air mata* 

I love you , besties , 
Close my heart :* 


Bunga :) 

1 komentar:

  1. Dan setengah tahun kemudian..............
    dgn rada terharu akhirnya postingan ini terbaca juga oleh buddymu :')
    *boleh geer kan?* :'D

    BIG BIG BIG THANKS by :')

    BalasHapus