Selasa, 19 November 2019

Surat Lamaran dan Curriculum Vitae

Seperti janji pada post sebelumnya, jadi pada post ini, kita akan bahas mengenai Surat Lamaran dan Curriculum Vitae (CV), beserta dengan etika mengirimkan Surat Lamaran dan CV melalui Email. 

Surat Lamaran

Apa itu surat lamaran? Menurut halaman Wikipedia, surat lamaran adalah cara untuk memperkenalkan diri kepada perusahaan dan kesesuaian dengan posisi yang hendak diinginkan. 
Kalau diperhatikan, surat lamaran ini menjadi semacam salam pembuka ketika Anda ingin mengajukan diri Anda ke perusahaan. Jadi, dalam surat lamaran ini, sebaiknya tertulis jelas siapa Anda, dan posisi jabatan yang Anda inginkan. 

Contoh surat lamaran (diambil dari search engine, Google) : 

Bisa dilihat bahwa, surat lamaran tersebut menjelaskan siapa yang menulis, dengan menyebutkan identitas di dalam surat lamaran tersebut (nama sampai dengan no telepon). Sedikit yang perlu ditambahkan adalah, alamat surel atau email. Kenapa? Jaman sekarang, membuat email adalah hal yang sangat mudah, cepat, dan tidak perlu biaya. Ketika perusahaan tidak dapat menghubungi Anda melalui telepon, perusahaan dapat mengirimkan email, sebagai bentuk undangan resmi. Apalagi, misalnya, Anda tidak perlu lagi mendengarkan Recruiter atau HRD menyebutkan alamat perusahaan sementara Anda menuliskannya. Kalau di dekat Anda ada alat tulis dan kertas ya tidak masalah, kalau tidak? Atau mungkin ketika Anda berada di jalan dan keadaan sangat berisik, sehingga komunikasi menjadi kurang efektif. Lagipula dengan kecanggihan jaman sekarang, ketika ponsel android sudah banyak dan dapat diakses oleh semua kalangan, mengecek email secara rutin ketika Anda sedang menjadi pencari kerja adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Terkadang, ada perusahaan yang menyertakan file yang perlu Anda isi sebagai pelamar kerja, atau bahkan ada yang menyertakan link lokasi atau koordinat perusahaan yang dapat membantu Anda menuju perusahaan. Email membuat dan membantu banyak hal menjadi mudah. 

Kemudian, di dalam surat lamaran tersebut dituliskan dengan jelas posisi apa yang diinginkan. Hal ini menjadi penting, karena dari Recruitment atau HRD bisa tahu posisi atau jabatan apa yang Anda minati. Saran saya sih sebaiknya jangan pernah menuliskan posisi yang diinginkan "apa saja", ya, sekalipun Anda tidak tahu lowongan pekerjaan apa yang sedang dibuka oleh perusahaan tersebut, tetap sebutkan saja beberapa posisi yang Anda inginkan. 

Curriculum Vitae (CV)

Apa sih curriculum vitae itu? Secara harafiah, artinya adalah "course of life", yang berarti kumpulan rekam jejak perjalanan hidup Anda. Curriculum Vitae (CV) biasanya terdiri dari 3 bagian besar. Identitas, Pendidikan, dan Pengalaman Kerja. Atau, bahasa kerennya di Indonesia adalah Daftar Riwayat Hidup. 
Pernah lihat CV atau Daftar Riwayat Hidup yang seperti ini tidak? 
Naaaah, dulu bangeet waktu saya masih kecil, masih inget banget selain surat lamaran yang ditulis tangan, daftar riwayat hidup ini pun laku terjual. Ada 3 bagian besar di dalam daftar riwayat hidup yang disebutkan di atas kan? Tapi sekarang, meskipun tidak ada permasalahan menggunakan daftar riwayat hidup atau CV seperti ini, sepertinya penggunaannya sudah sangat berkurang, dan kebanyakan lebih memilih untuk membuat sendiri, ataupun mengambil template yang banyak berseliweran di dunia maya. 
Menurut saya pribadi sih, daftar riwayat hidup tersebut kurang menggali apa yang Recruitment atau HRD ingin lihat dari rekam jejak kandidat yang melamar.

Jadi, CV yang baik itu bagaimana sih? 

Ini hanya tips dan saran loooh, tidak menjamin ketika kalian pasti lolos melamar di suatu perusahaan. Kalau ada CVnya yang sudah memenuhi beberapa saran ini, dan belum dipanggil juga, mungkin memang ada faktor lain yang menyebabkan hal itu terjadi. 
Hhmmm faktor-faktor itu perlu dibuat di post terpisah, kayanya. Halah, kebanyakan post sih si Bunga ini 😂🤣

Berapa halaman sih CV itu? 
Ya sekitar 1 - 2 halaman cukuplah. Tidak perlu panjang-panjang yang penting esensi nya. Karena panjang-panjang banget pun tidak akan dibaca semua oleh Recruiter/HRD. Kita-kita cuma butuh beberapa detik, atau paling tidak 1 menit untuk baca 1 CV. 

Oke, beberapa saran ini akan disertai dengan contoh CV yang juga berseliweran di dunia maya, tapi karena takutnya nama-nama tersebut memang ada, jadi untuk foto, alamat, dan contact pribadi, aku hide pakai stiker yaaa teman-teman 😊 Bagi yang CVnya tercantum disini, mohon ijin ya. Terima kasih🙏

1. Identitas Diri 
》 Misal nama, tempat tanggal lahir, usia, alamat permanen, alamat domisili (anak-anak kos atau anak-anak rantau sebaiknya tulis alamat kos/kontrak kalian sekarang yaaa), no handphone dan alamat email. Ini aja cukup sebenarnya. Ah, kalau kalian melamar untuk posisi yang memerlukan kualifikasi tinggi dan berat badan, wajib dicantumin yaaaa. Kualifikasi tinggi dan berat badan itu, bukan karena perusahaan tidak mau menerima yang pendek atau gemuk, bukan berarti ada ketidaksetaraan, tapi bisa saja memang posisi yang ditawarkan memiliki resiko tersendiri jika tidak memiliki standar berat dan tinggi tertentu. Begitu, ya. Sama seperti alasan kenapa pramugari atau pramugara harus memiliki tinggi badan sekian sekian cm ya karena tanggung jawab profesinya termasuk di dalam syarat tinggi badan tersebut. Jelas, yaaa. 

2. Identitas Pendidikan 
》 Perlu ditulis dari TK sampai Kuliah ngga? 
Tidak. Cukup 2 pendidikan terakhir saja. Kalau lulusan D3 misal, ya tulis saja pendidikan dari SMA & D3. Mohon maaf, kita tidak tertarik dari TK mana kamu, ataupun dari SD mana kamu. Tidak perlu ditambahkan untuk memperpanjang CV ya teman-teman. Kalau pendidikan terakhir S2, ya tulis saja riwayat pendidikan S1 dan S2 . Begitu. Masih banyak nih yang nulis dari TK sampai Kuliah. Contoh aja ya : 
Naaah, dari dua saran di atas, kira-kira CV ini bagaimana menurut teman-teman? 
Untuk identitas diri sudah oke semua ya. Ada nama, tempat tanggal lahir, alamat, no telepon, dan email. 
Untuk identitas pendidikan? Hmmm, masih menuliskan identitas dari TK, ya. Padahal sebaiknya dua yang terakhir saja sudah cukup. 

3. Pengalaman 
》 Pengalaman ini berisi pengalaman kerja/magang/internship. Buat yang freshgraduate, bisa diisi dengan pengalaman organisasi sebelumnya. Disertai penjelasan singkat saja , apa dan bagaimana sih kamu melakukan pekerjaan sebelumnya. Banyak tuh ya yang cuma ngasih pengalaman misalnya, admin di PT XYZ. Nah, admin itu kan banyaaak, banyaaak banget, misalnya kayak admin gudang, admin marketing, admin finance, dll dll jadi tolong diperjelas kamu sebagai admin apa dan diceritakan sedikit kamu tugasnya ngapain aja sih. 
Ditulis juga ya berapa lama kamu berada di posisi tersebut. 
Misal : 
Admin Gudang PT XYZ.
Jan 2018-Feb 2019 
Membuat surat jalan, koordinasi dengan operator dan driver, melakukan pengecekan stok melalui SAP. 


4. Kemampuan 
》 Misalnya seperti kemampuan AutoCAD, Ms. Office, atau kemampuan leadership dan lain lain. Saran saya sih, yang seperti ini dituliskan saja dalam bentuk kalimat, tidak perlu menggunakan bagan, pie chart, grafik dan lain-lain. Sebab buat apa? Kamu mengukur diri kamu sendiri dalam hitungan persen, grafik, bagan, dll itu diukur dari mana? Siapa yang ngukur? Dibandingkan dengan berapa banyak sampel? Data diambil dari kualifikasi yang seperti apa? Tidak jelas kan? Tidak perlulah, cukup kamu jelaskan dalam tulisan saja. 
Banyak sekali template CV yang seperti itu.

Contoh : 
Selama organisasi, staff osis itu bagian apa dan kerjanya seperti apa? Selama berorganiasi jadi Consolidation Counsil, itu tugasnya seperti apa? Skill dan Character didasarkan pada apa itu bagannya? Bisa mengoperasikan Ms.Office PPT sampai level seperti itu, dibandingkan dengan siapa saja? 

Contoh lainnya : 

Templatenya lebih sederhana ya ? 
Iya. Tapi tidak masalah karena isinya sedikit lebih baik. Pendidikan bolehlah dikurangi ya, ditulis dari SMA saja. Nah, bagian kemampuan, ditulis dengan baik, tidak perlu ada bagan/grafik/persentase, penjelasannya dapat menggambarkan apa saja yang dia klaim sebagai kemampuannya. Meskipun cuma freshgraduate, meskipun ybs tidak menuliskan pengalaman magang/internship apapun.

Ingat ya, template ngga terlalu berpengaruh buat HRD/Recruitment, jangan terlalu heboh juga warnanya, yang kalem saja, yang mudah dibaca. Kecuali ya kamu memang melamar untuk posisi kreatif, misalnya, bolehlah pakai CV yang sangat kreatif.

Contoh CV yang lain : 
Itu CV pakai identitas asal-asalan ya 😂
Oke, berdasarkan beberapa saran tadi, mari kita bedah :  
Identitas diri? Cukuplah ya. Ada alamat, nomor telepon, dan email yang bisa dihubungin. 
Identitas pendidikan? Bagus, cuma menampilkan yang relevan aja. Satu, pendidikan yang terakhir. 
Pengalaman? Jelas posisinya apa, berapa lama, dan deskripsi pekerjaannya seperti apa.
Kemampuan? Di CV dituliskan dalam bagian profile, tidak pakai bagan/grafik/presentase apapun, cukup menjelaskan kemampuan apa saja yang dia punya. 

Bagaimana, kira-kira dapat ya gambaran besar apa saja yang sebaiknya dituliskan di dalam CV ? 😊

Etika Mengirimkan Email 

Ketika mengirimkan email berisi surat lamaran dan CV, tolong lah, heeey tolonglaaah jangan pernah cuma kirim lampiran doang 😩
Sebenarnya, bagian ini bisa jadi satu postingan sendiri, tapi gapapa ya, aku buat ringkas saja. 
Intinya, tolonglah jangan :
1. Kirim email tanpa subject. 
    Beberapa iklan lowongan bahkan sudah menuliskan "subject email" seperti apa yang diminta. Kalaupun tidak dituliskan, bisalah ditulis dengan Posisi Jabatan yang kalian lamar. Tidak sulit, kan, menulis subject email? 

2. Kirim email tanpa badan email 
    Badan email jangan dibiarkan kosong begitu saja, bapak bapak ibu ibu. Seumpana Anda mengetuk pintu orang lain, tolonglah ucapkan salam dan perkenalkan diri. Bagi yang gatau mau nulis apa di badan email, tips gampangnya adalah copy saja isi surat lamaran anda, terus paste di badan email. Taraaaa~ selesai! 

3. Kirim email ke banyak penerima 
    Kalau alasannya biar cepat dan ringkas, bisa sekali kirim untuk ratusan perusahaan, bisalah ya itu email di "bcc" aja, supaya ngga kelihatan kalau anda kirim ke banyak orang. Bukan apa-apa, hrd juga tau Anda harus mencari kesempatan sebanyak banyaknya. Tapi, email yang personal terasa lebih baik. 

4. Lampiran dalam bentuk Foto/Link/Google Drive.
    Jadi bentuknya apa kak? Bentuk scan pdf, kalau bisa. Please lah 😭 Kalau bisa, ijazah, transkrip nilai, sertifikat, juga dalam bentuk scan juga. Kalau bisa lebih rapi dan disatukan dalam satu file pdf. Biar lebih rapi, cepat , dan enak dilihat. 
Ada pernah, kirim email tapi lampirannya Google Drive, jadi kalau mau lihat harus log in dulu kitanya. Ya ampun, nambahin kerjaan saja, bukan? 
Atau kadang, kasih link yang bahkan sama sekali ga bisa diakses. 
Sehari itu bisa ratusan email lamaran yang masuk, jadi kalau ada yang lampiran link nya eror, kalau ada yang baru bisa diakses setelah log in pakai google, ya akhirnya terlewat deh. Sayang sekali. 

Nah, mungkin segitu dulu beberapa tips dan saran mengenai surat lamaran, cv , dan etika mengirim email. 
Kalau ada yang mau didiskusikan, atau ada yang mau ditanyakan, atau ada yang mau berbagi pengalaman di kolom komentar, silahkan yaaaa 🤗

Post nya sepertinya kepanjangan, aku sudahi sampai di sini dulu. 
Byeeee~ 



Best Regards,
Bungaaaa :))

Senin, 18 November 2019

Saya Baru Lulus Nih, Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Mari menghela nafas sejenak.
Setelah melewati bertahun tahun kuliah, mata kuliah yang ringan maupun berat, mengerjakan tugas sampai larut ataupun sks (sistem kebut semalam), kadang ngga ngerti apa-apa, kadang merasa tertarik dengan materinya, mengahadapi dosen yang macem-macem, mumet nentuin judul penelitian/tugas akhir, penelitian dan olah data yang njelimet (kuantitatif sama kualitatif sama aja njelimet nya kan, heeey, jangan bohong kalian semua 😂), sampai deg-degan saat sidang skripsi/tugas akhir, belum lagi revisi dan kejar-kejaran sama jadwal wisuda kampus, sekarang semuanya sudah seleasai dan saatnya tarik nafas, lalu hembuskan syukur di sela-sela helaan nafasmu. 
Terima kasih, Tuhan. 

Kenapa menghela nafas sejenak? Karena kamu harus bersyukur dulu, bahwa satu tahapan dalam hidup dan perjuanganmu terlewati. Karena berikutnya, kamu harus siap untuk masuk ke babak perjuangan baru yang tentu ngga kalah sulitnya dari kuliah. Siap siap injak gas lagi, supaya kamu bisa maju. 

Setelah menghela nafas, baru deh atur pikiranmu. Kamu mau ngapain? Cari kerja kah, sesuai dengan latar belakang pendidikan mu? Atau selama ini kamu kuliah karena terpaksa sehingga kamu berpikir ulang untuk bekerja sesuai dengan latar pendidikan mu? Atau kamu mau bekerja sesuai dengan minat kamu selama ini? Atau kamu mau serabutan saja, yang penting bekerja? 

Karena saya tidak tahu latar belakangmu seperti apa, perjalanan hidupmu seperti apa, tapi yang pasti apapun yang kamu pilih untuk hidupmu berikutnya, semoga kamu bisa mempertanggungjawabkannya. Tidak ada keharusan dalam berkarir, atau memilih pekerjaan, yang ada hanyalah kamu siap dengan segala resikonya. 

Berbicara tentang kehidupan setelah kuliah, saya yang lahir sebagai orang biasa ini, dengan keras kepalanya memutuskan untuk bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Toh saya senang, toh saya sudah kuliah 4 tahun masa tidak dipergunakan, begitu pikir saya. Itu sebabnya saya tidak mau melamar untuk posisi selain hrd. Minimal admin hrd lah. Konsekuensinya apa? Saya menganggur 6 bulan. Lama ya. Iya. Saya ingat orang tua saya menyuruh saya untuk ambil pekerjaan apapun, yang penting dapat kerja. Saya kekeuh tidak mau. Meskipun saya akhirnya menangis saat menelepon mereka karena merasa bersalah sudah 6 bulan saya minta uang terus, dan belum dapat pekerjaan juga. Orang tua saya menangis, lalu mengirim sedikit uang yang mereka punya. Saya pakai buat beli paket data, setiap pagi sehabis berdoa, saya pasti pantengin laptop untuk melamar kesana kemari. Saya top up uang elektronik, agar ketika ada panggilan interview, saya bisa naik bus transjakarta, dempet-dempetan, belum lagi dari halte ke kantor yang dituju masih harus jalan. Setelah menunggu 6 bulan, saya akhirnya diberikan kesempatan memilih, karena ada dua perusahaan yang menawarkan pekerjaan kepada saya. 

Kalau kamu ingin seperti apa? Boleh di sharing lewat kolom komentar di bawah yaa...


Saat menganggur, ada hal penting yang sebaiknya kamu lakukan, selain rebahan tentu saja, yaitu meningkatkan kemampuan diri. Kemampuan diri bisa apa saja. 

Kamu belajar bahasa asing? Bagus.
Kamu belajar Ms. Excel sampai mahir? Bagus.
Kamu belajar teknik komunikasi di depan umum sampai mahir? Bagus.
Kamu belajar AutoCAD? Bagus.
Kamu belajar jawaban soal soal psikotes lewat internet? Hhmmm... Bagus sih, tapi yakin apa yang diinformasikan di internet itu bener? 😱 

Apa saja dapat kamu lakukan, untuk menunjukkan nilai yang lebih dibandingkan ratusan ribu saingan kamu nantinya. Paling tidak, kemampuan itu relevan dengan jenis pekerjaan yang mau kamu jalanin. 
Bisa jadi nilai tambah di CV juga loh. 
Tapi beneran loh ya, jangan cuma demi memperindah CV, kamu tulis macem-macem, eh pas diuji, kamu ga bisa apa-apa. 

Tips dan hal-hal yang sebaiknya kamu cantumkan dalam CV, akan aku post terpisah yaaaa. Setelah aku buat, aku akan update dan taruh link nya disini.

Jadi, menghela nafas sejenak adalah untuk mulai mempersiapkan diri. Bahwa apapun yang terjadi dan apapun yang kamu putuskan untuk lakukan setelah lulus kuliah, kamu sudah siap untuk menerima segala yang terjadi, baik ataupun buruk. 

Lah, baru lulus aja kok dituntut berat seperti itu sih, Bung? *edyaaan, biar akrab manggilnya Bung* HAHAHA 🤣

Nggak dituntut, tapi sebaiknya begitu. 
Sebaiknya.
Karena semua pilihan dan konsekuensinya ada di tangan kamu.

Jadi, menghela nafas sejenak yuk. Rehat sejenak. Untuk menambah energi baru dan siap buat jalan ke episode hidup yang baru. 

Semangat untuk Freshgrad dan Jobseeker! 



Best Regards, 
Bungaaaa :)) 

Hidup Kembali

Tiba-tiba teringat kalau ternyata, saya punya Blog. Akhirnya log in, dan bersih-bersih blog yang ditelantarkan sejak 2012 ini. Wah, lama juga. 
Saya lupa kenapa saya tiba-tiba menelantarkan blog ini. Mungkin karena saya terdistraksi Kpop, saat itu yang benar-benar menyita perhatian saya. Berlanjut terus akhirnya saya lulus kuliah dan bekerja. 

Jadi, HAAAAAAIII 👋
Ketemu sama aku, nama masih tetap sama, status saja yang berubah dari mahasiswa kini jadi budak korporat 😂
Setelah lihat-lihat isi blog ku sebelumnya, hmmm kelihatan ya kalau saat itu saya sedang labil dan berusaha mencari jalan menuju dewasa. Beberapa post sangat menggelikan, terpikir sejenak untuk menghapusnya, tapi ya sudah lah tidak masalah. Jadi rekam jejak saja untuk blog ini. Saya siap dikata-katain karena tulisannya jelek kok. 

Seperti menemukan kembali kotak Pandora saya, yang selama ini tidak pernah saya buka, saya masih berharap isinya adalah HARAPAN, bukan hanya kutuk dan penyakit. Saat melihat jumlah pengunjung blog ini, kunjungan paling banyak terdapat di postingan mengenai Psikologi. Jadi, mungkin saya akan tetap menulis mengenai ilmu psikologi dan sedikit berbagi pengalaman dan tips mengenai dunia kerja saya yang sekarang. 

Oh ya, saya sudah bekerja. Puji Tuhan, setelah lulus dan menganggur selama 6 bulan (WOW CUKUP LAMA YAH 🤣), saya akhirnya bekerja. Kerjaan saya? Ya tidak jauh jauh dari bidang ilmu yang saya pelajari selama 4 tahun. Jadi, saya bisa sharing dan berbagi sudut pandang ataupun tips buat pembaca sekalian. Mungkin tidak akan banyak curhatan seperti ketika saya berusia belasan tahun ya, karena sekarang semakin usia bertambah, saya justru sedikit malu akan hal itu. 

Tapi, tenang. Saya tetap akan berbagi sudut pandang dan sudut perasaan saya disini. Tapi mungkin tidak akan terlalu menye-menye seperti sebelumnya 🤭

Kalau begitu, saya akan mulai kembali aktif di blog ini. Saya janji ke diri saya sendiri untuk bisa posting sekali dalam satu minggu. Kalau ada yang mau bertanya atau mau membahas hal seputar psikologi atau dunia kerja, feel free untuk komen di postingan ini yaaaa


Sekian dulu untuk re-perkenalan. 


Best Regards, 
Bungaaa :)